Jumat, 02 September 2011

TIPS MENJAGA MOTIVASI MENULIS

    Gara-gara tulisan tak kunjung dimuat, seringkali membuat motivasi menulis tiba-tiba anjlok bahkan terbersit ingin berhenti. Keputusan tersebut sebaiknya dibuang jauh-jauh. Mengapa? Sebagai insan cendekia, guru dituntut terus bisa mengaktualisasikan gagasan lewat tulisan. Meminjam istilah Pramudya Ananta Toer;orang boleh pintar setinggi langit, tetapi selama tidak menulis, ia akan hilan ditelan bumi. Menulis bekerja untuk keabadian (juga pengetahuan).
    Satu dua kali tulisan tidak dimuat suka membuat frustasi, bahkan bagi pemula gampang memvonis tidak berbakat. Rasa malas, bosan dan frustasi, ternyata menghinggapi pula diri semua penulis besar sekalipun.
    Bagaimana tips dan kiat-kiat agar semangat menulis tetap terpelihara??
    Tulisan yang di muat di media cetak tentu menjadi kebanggaan penulis dan seluruh warga sekolah. Hal itu efektif memotivasi penulis untuk segera menulis lagi. Ada beberapa tips agar motivasi menulis tetap terjaga :
a.  Mengirim tulisan tidak hanya terpaku ke satu media. Ada rubrik buat guru di sejumlah surat kabat baik terbit harian atau mingguan. Dengan mengirim kepada surat kabar berbeda, hari-hari dinanti penuh semangat. Judul boleh saja sama, tapi tema, sudut pandang dan isi mesti berbeda. Bila persis sama, maka dapat di sebut artikel ganda bisa mencelakakan penulisnya. Meskipun karya sendiri,beberapa media sering kurang sreg, kadang mem-blacklist penulis untuk tidak memuat karyanya dalam beberapa waktu.
b.  Artikel tidak di muat, kita tetap semangat,kirim ke media lain yang memberi peluang untuk dimuat.Ketidaksinkronan komunikasi ini berpotensi memunculkan artikel secara bersamaan menjadi artikel ganda yang merugikan menulis.
c.  Bila karya kita tetap tidak di muat juga, jangan buru-buru di lempar ke keranjang sampah.Tetaplah positif. Dokumentasikan dengan cara membundel.
d.  Selama masa "masa menanti" di muat, diharapkan tetap aktif dgn menulis tema lain dalam : catatan harian, PTK, blog atau notes internet, naskah sayembara, atau membuat buku.
e.  Penulis harus menyadari bahwa karya tulis dianggap baik versi kita, belum tentu baik dan cocok bagi media cetak. Sebagai media publik, penilaian sepenuhnya berada di tangan khalayak pembaca. Menulis merupakan sebuah proses berlatih terus-menerus. Penulis sekelas Rosihan Anwar adakala dikembalikan karyanya. Begitu pula pengarang heboh mengguncang dunia, J.K Rowling ( pengarang Haeey Potter ) pernah di tolak karyanya.
f.  Menjalin komunikasi dengan sesama penulis untuk berbagi tips, informasi dan pengalaman sehingga memotivasi terus berkarya.
Tips ini amat berguna dalam memelihara semangat menulis untuk tetap produktif. Tiada hari tanpa menulis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar